Ngobong Boto, Budaya Gotong Royong yang Sudah Langka


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...

Saat saya kecil dulu ada satu tradisi dalam masyarakat yang sungguh membuat saya terkesan, sebuah tradisi gotong royong/sambatan yang melibatkan banyak tetangga sekitar. Tradisi yang membuat saya terkesan itu adalah tradisi ngobong boto yang saat ini sudah sangat langka dijumpai lagi di kehidupan masyarakat.

Budaya Ngobong Boto adalah salah satu proses pembakaran dalam pembuatan batu bata merah untuk keperluan membangun rumah, biasanya budaya ngobong boto ini dilakukan secara bergotong royong oleh warga di wilayah Kecamatan Sanden, Bantul dan sekitarnya.

Terdapat rasa kepedulian yang kental dalam tradisi gotong royong ngobong boto ini, karena jumlah batu bata yang cukup banyak akan sangat sulit jika dikerjakan oleh satu dua orang saja. Proses pengerjaannya yang lama, dari menyusun satu per satu batu bata yang masih mentah hingga tinggi menyerupai bangunan candi lalu membungkus tumpukan batu bata mentah dengan jerami dan mengolesinya dengan adonan tanah/lumpur, proses ini biasa disebut "nglinggo boto"



Setelah proses nglinggo selesai dilanjutkan dengan proses pembakaran atau disebut "ngobong boto" melalui lubang tungku yang berjajar di ke dua sisi tumpukan batu bata. Proses ngobong boto ini dilakukan dilakukan juga secara gotong royong mulai petang hari hingga tengah malam sampai kayu yang tersedia habis.

Di zaman sekarang sangat sulit menjumpai budaya ngobong boto ini karena kebanyakan masyarakat yang ingin membangun rumah memilih untuk membeli batu bata daripada membuat batu bata (nyithak) sendiri, dan juga beralih memakai bahan baku lainnya yang lebih praktis seperti batako.


No comments:

Post a Comment

Silahkan memberi tanggapan Anda yang baik dan sopan, Terimakasih