Jenis-Jenis Teknik Sablon yang Digunakan Untuk Sablon Kaos


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...

Pada dasarnya teknik cetak sablon sama dengan teknik cetak stencil, teknik memasukan tinta/mengecat dengan menggunakan lapisan yang berlubang semisal kertas. Lubang ini berfungsi agar cat bisa menembus dan mengenai permukaan media yang ingin kita cat dengan menggunakan kuas atau sikat. Dengan teknik stensil ini membuat kita bisa menggambar berulang-ulang dengan hasil gambar yang sama.

Pada pekembangannya teknik sablon ini mengalami kemajuan yang pesat yang memudahkan kita untuk membuat suatu hasil cetakan sablon. Oke langsung saja kita kenal jenis-jenis sablon berikut ini:

Sablon Manual: Teknik ini adalah teknik sablon yang dipakai pada awal teknik cetak sablon ditemukan. Menggunakan alat cetak berupa kain penyaring atau screen dan segala prosesnya dilakukan secara manual dengan menggunakan tangan saja.

Walaupun teknik sablon manual ini bisa dikatakan teknik sablon yang paling kuno, namun teknik sablon manual ini masih bertahan dan banyak digunakan oleh para pegiat sablon. Teknik ini memang membutuhkan banyak waktu dan tenaga yang cukup besar dalam setiap produksinya, dan kualitas yang dihasilkan oleh teknik sablon ini sangat tergantung pada kestabilan dan keahlian tukang gesutnya.

Sablon Mesin Otomatis: Proses teknik sablon ini secara garis besar hampir sama dengan teknik sablon manual. Perbedaannya hanya terletak pada tangan yang mengerjakannya saja. Pada teknik sablon ini tenaga manusia dalam proses gesut digantikan dengan mesin.

Dengan teknik ini, kita dapat mengatur tekanan dan volume tinta yang tertuang di atas screen dengan mesin yang disebut automatic press ini. Warna dan kualitas sablon yang dihasilkan lebih presisi bila dibandingkan dengan teknik sablon manual.

Karena dikerjakan dengan mesin, kecepatan produksi automatic press jauh mengungguli tangan manusia. Apalagi jika desain gambar yang akan disablon terdiri dari banyak warna, teknik sablon ini lebih bisa diandalkan. Biasanya mesin ini hanya dimiliki oleh pabrik konveksi besar.

Sablon Digital: Teknik sablon digital ini tidak menggunakan screen sama sekali. Fungsi screen digantikan oleh mesin printer ata cutter. Para tukang sablon yang menggunakan teknik ini pada dasarnya lebih sering duduk di depan komputer daripada berhadapan dengan tinta ataupun alat sablon.

Sablon digital ini sendiri masih bisa dibagi dalam beberapa kategori. Sampai saat artikel ini ditulis, ada tiga jenis sablon digital yang umum digunakan dan mungkin akan bertambah seiring berjalannya waktu.

Sablon Polyflex: Pada prinsipnya, teknik sablon polyflex adalah sticker yang ditempelkan pada kain. Sablon polyflex menggunakan bahan sejenis vinyl. Vinyl inilah yang kemudian dipotong-potong dengan mesin cutter. Proses ini hampir sama dengan proses cutting sticker yang menempel pada mobil atau sepeda motor.

Potongan vynil ini kemudian ditempelkan pada transfer paper. Setelah tertempel pada transfer paper, proses selanjutnya adalah menempelkan transfer tersebut pada kain dan memanasinya dengan heat press. Setelah dipanasi, transfer paper dicabut secara perlahan. Vinyl yang semula tertempel pada transfer paper kini menempel erat pada kain.

Teknik sablon ini sering digunakan pada jersey sepak bola karena mudah dilakukan oleh orang awam sekalipun. Biasanya, distributor jersey akan menjual jersey polos dan nama atau nomor pemain secara terpisah. Sistem ini juga memungkinkan pembeli untuk membuat nomer dan nama custom.

Jika dikerjakan dengan benar, teknik ini akan menghasilkan sablon yang awet. Namun, sablon jenis ini cukup menyulitkan kita dalam menyetrika.

Sablon Dye-Sublimation: Teknik sablon ini juga menggunakan transfer paper. Bedanya dengan teknik sablon polyflex adalah transfer paper yang digunakan dalam teknik sablon ini sebelumnya dicetak dengan printer khusus.
Setelah tercetak, transfer paper tersebut ditempelkan pada kain yang akan disablon dan dipanasi dengan mesin heat press sama seperti sablon polyflex. Tinta yang sebelumnya tertempel pada transfer paper akan diserap oleh kain.

Keawetan sablon dengan teknik ini lebih rendah bila dibandingkan dengan teknik lain. Kita harus memperhatikan cara pencucian jika ingin apparel yang didekor dengan teknik ini bertahan lama.

Sablon Direct To Garment (DTG): Teknik ini biasa disingkat dengan nama DTG. Seperti namanya, teknik sablon ini memungkinkan kita untuk langsung mencetak di atas kain. Prinsip teknik sablon ini hampir sama jika kita ingin mencetak di atas kertas dengan menggunakan printer inkjet.

Warna sablon yang dihasilkan dengan teknik ini sangat detil, hampir menyerupai dengan warna pada desain kita. Teknik ini juga memungkinkan kita untuk mencetak foto beresolusi tinggi di atas kain. Teknik sablon ini sering digunakan oleh orang yang tidak ingin apparel yang dipakai memiliki desain yang sama dengan orang lain.

Yang menjadi kelemahan teknik ini adalah harga produksinya yang mahal untuk setiap potong apparel. Dan jika kita butuh kuantitas yang sangat banyak, produksi apparel dengan menggunakan teknik ini bahkan membutuhkan waktu yang lebih lama dari sablon manual sekalipun.

Semoga bermanfaat

Jika kamu sedang mencari tempat untuk membuat kaos, tas furing/totebag, atau hanya ingin menyablonkan saja, "bisa dipercayakan kepada kami". Insya Allah kami siap membantu Anda ☺☺

Anda bisa menghubungi kami melalui beberapa media seperti melalui email hijodesign@gmail.com atau bisa chating langsung via whatsapp: 0856 4237 4102 atau silahkan datang langsung ke rumah/studio kami di Dagan RT 02 Murtigading, Sanden, Bantul, Yogyakarta. Lokasinya memang berada di pelosok kampung tapi kami bisa bersaing dan profesional ☺☺

2 comments:

  1. Wah sangat bermanfaat...

    Visit : aisurunihongo.blogspot.com

    ReplyDelete

Silahkan memberi tanggapan Anda yang baik dan sopan, Terimakasih